Memasak ada banyak secara mengolah rezeki, tiba dari menunggangi ki alat petro, air, dan uap. Teknik memasakpun sangat banyak yakni 1. Teknik Boiling Teknik ini bisa disebut dengan teknik merebus, yaitu teknik memasak dengan alat angkut air munjung setakat bisa mengempoh lambung yang didihkan hingga 100°C. Di aplikasikan untuk air rebus, kaldu, buah dada, santan dll. 2. Teknik Poaching Teknik ini sanding sama dengan teknik boiling belaka nan berbeda media air dengan total yang sampai menutupi makanan yang menggunakan api boncel sehingga temperatur air kisaran 92ºC hingga 96ºC. Di aplikasin bikin poaching telur 3. Teknik Simmering Pada teknik ini masih menggunakan air, dimana peranakan akan direbus lebih-lebih di dalam air yang didihkan hingga 100ºC kemudian api dikecilkan dibawah noktah didih dan biarkan hingga dipermukaan makanan keluar ruap-gelembung. Di aplikasikan pada kaldu, soto, rawon, kare, dll 4. Teknik Stewing Teknik ini makin dikenal dengan penyetupan, dimana makanan yang sudah dipotong kecil-boncel terlebih terlampau akan dimasak menggunakan enceran yang sedikit. Diaplikasikan pada opor, rendang, dll 5. Teknik Braising Teknik ini hampir seperti mana teknik stewing tetapi cuma pada teknik ini tembolok akan direndam terlebih dahulu didalam bumbu baru dimasak. Di aplikasikan sreg iga sapi 6. Teknik Steaming Teknik steaming atau pengukusan dimana makanan akan dimasak menunggangi ibun yang mendidih. Diaplikasikan pada roti, puding, iwak, dll. 7. Teknik Bain Marie Teknik Pengetiman ini menggunakan 2 kuali besi dengan ukuran yang berlainan, pada panci pertama nan kian besar di isi dengan air dan di biarkan mendidih. Padahal panci kedua nan lebih kecil di isi dengan alamat lambung yang di aka diolah kemudian di masukkan kedalam manci besar. Boleh diaplikasin pada coklat, mentega, dll 8. Deep Frying Teknik memesak menggunakan petro yang banyak, sehingga semua bahan makanan yang akan tergarap akan tenggelam di semua di dalam minyak. Alat atau wajan penggorengannya disebut dengan Deep Fryer. Di aplikasikan untuk ubi belanda rendang, ayam jantan goreng, nugget, dll. 9. Teknik Shallow Frying Teknik ini menunggangi media minyak nan dilumuri diatas bajan yang melelapkan. Diaplikasikan pada roti bakar, telur goreng, dll 10. Teknik Baking Peranakan akan dipanaskan atau dimasak didalam oven sonder sarana air ataupun minyak. Diaplikasikan plong pizza, cake, dll. 11. Teknik Roasting Roasting yakni teknik memasak menggunakan minyak alias lezat di dalam oven teknik ini disebut dengan pemanggangan yang menghasilkan makanan kering dan matang. Diaplikasikan untuk kalkun, ayam jago, dll. 12. Teknik Grilling Teknik ini akan memantek makanan nan sudah dipotong katai-kecil langsung diatas bara jago merah atau disebut dengan gril. Diaplikasian untuk barberque dan steak 13. Teknik Saute Teknik ini disebut dengan mengumis, dimana kandungan akan dimasak menggunakan minyak yang cacat dengan wajan yang datar. Diaplikasikan lega makanan tumis 109 Kelemahan Kekeringan vitamin nan mudah larut dalam air. Air perebus terkontaminasi oleh lapisan kuali besi yang dapat larut, oleh sebab itu bahan dan alat perebus harus sesuai sehingga bukan menimbulkan reaksi yang berbahaya. Alat- perkakas masak yang terbuat pecah pirex, stainles dan aluminium cukup aman digunakan, sementara itu peranti masak yang terbuat semenjak besi alias tembaga terbatas bagus digunakan karena besi mudah berkarat. Ki gua garba terlihat abnormal menarik apabila proses perebusan lama karena terjadi perlintasan warna sayuran baru menjadi kusam dan kekuning-kekuningan. 2. Steaming Gambar Stemer kukusan Steam yakni memasak secara langsung dengan uap air panas. Penguapan dilakukan dengan suhu 212 º F sebagai halnya air mendidih. a. Simmering Simmer, memasak dalam cair mendidih dengan api kecil dan pelan. Temperatur panas sekitar 185 – 205 º F ataupun 85 – 96 º C. korban lambung seluruhnya harus tertutup cairran. Pelembungan alias geladir nan terdapat diatas permukaan cairan harus di buang. Alat nan biasa digunakan lakukan simmer yakni stock pot. Simmering termasuk teknik boiling namun api nan digunakan bakal merebus kecil dan mantap karena proses memasak nan dikehendaki berlangsung lebih lama. Simmering diperlukan dalam berbagai prosedur memasak seperti pada saat membuat kaldu, bakso, memasak sayur dan ikan pauk. Pada saat membuat kaldu, simmer diperlukan pada proses menjernihkan kaldu. Busa nan dihasilkan dari Di unduh semenjak 110 pati daging yang direbus, akan mudah diambil skeam sreg parasan air mendidih yang tidak berlebih banyak bergolak. Bulatan bakso pun dapat masak dengan sempurna tidak pecah apabila dimasukkan pada air perebus plong suhu simmering. Ketika memasak sayur, simmer dilakukan bikin menunggu bahan yang dimasak masak dan agar bumbu masakan meresap ke dalam sasaran alat pencernaan. Mengolah masakan nan berkuah santan juga menunggangi teknik simmer supaya santan yang direbus tidak pecah. b. Poaching Poaching ialah memasak makanan dalam minus hancuran dengan seksi yang diatur hendaknya jangan sampai mendidih. Tempe- ratur yang digunakan antara 160 – 180 º F ataupun 71 – 82 º C. Korban makanan yang boleh di proses dengan metode poaching yakni daging, unggas, ikan, biji kemaluan dan telur. Contoh poaching hidangan telur poach egg 1. Tuang cuka ke dalam air Perebus 2. Pecahkan telur dan taruh di dalam mangkok 3. Masukkan telur ke dalam air panas, hampir mendidih 4. Simmer telur sampai matang, sambil rapikan adegan pinggirnya Gambar proses pembuatan poach egg Rajah. Proses Poaching Di unduh pecah 111 c. Braising Braise atau normal disebut mengungkep maupun menyemur, yaitu memantek makanan dengan cacat cairan yang ditutup. Prosses braising boleh dilihat sreg gambar 7. 24 1. Daging sudah lalu di searing atau roasting sebatas berwarna kecoklatan 2. Masukkan sayuran, pada dasar kuali besi, tambahkan daging dan kaldu secukup- nya, jangan setakat teremdam seluruhnya. 4. Jika proses pengolahan dalam oven ditutup rapai dan masukkan dalam oven. Sementara itu jikalau tergarap di atas anglo jingkir posisi braising pan terlayang. 5. Daging yang telah masak dengan teknik olah braising. Bagan Teknik Braising Daging Tolok hasil braising daging daging berwarna coklat, utuhtidak hancur, daging empuk. d. Blancing » smk10 Restoran Prihastuti » MENYIAPKAN KALDU DAN Temberang 118 » Area Kerja Membersihkan, Mensanitasi dan Menyimpan Peralatan » Pendahuluan Membersihkan dan Mensanitasi Tempat Kerja » Membersihkan dan Mensanitasi Kewedanan Kerja » Penataan Peralatan di Area Kerja » Menangani Limbah dan Linen Kursus » Pendahuluan PERTOLONGAN Permulaan Puas Kegeruhan » Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tujuan Kebugaran dan Keselamatan Tenaga Kerja » Menghindari Terjadinya Jejas karena TeririsTerpotong » Monitoring Kemalangan Tenaga kerja EVALUASI » Pendahuluan Harapan Mise en Place » Pengolahan susu Produk buah dada » Pengukuran Bahan Penanganan Bahan Pangan Latihan dan Tugas » Proses Penerimaan Receiving Pengajian pengkajian Mangsa 1. Konotasi » Teknik Pencatatan Penataran Bahan 1. Pengertian » Pengelompokkan Bahan Makanan . Fungsi Pakus » Dry food store. Gudang rahim kering Cold Store atau Refregerator. » Prosedur Penyimpanan dan pendistribusian » Proses Pengeluaran Issuing Process TugasLatihan » Bumbu berpokok hewani Bumbu dari tumbuh-pohon 1 Biji kemaluan » Biji-bijiaan 1 Jintan Macam-Diversifikasi Bumbu » Bikinan 1 Sukrosa Neko-neko Bumbu » Bumbu Dilihat Berdasarkan Kesegarannya a. Bumbu Segar » Memilih dan Menyimpan Bumbu Neko-neko Bumbu Dasar » Ekspansi Bumbu Dasar MENYIAPKAN Menciptakan menjadikan BUMBU DAN MENGOLAH » Latihan MENYIAPKAN MEMBUAT BUMBU DAN Mematangkan » Boiling. Deep Frying Peralatan Memasak » Grilling Steaming Peralatan Memasak » Teknik Pengolahan Metode Panas Basah » Simmering Poaching Braising Steaming » Roasting Salamander Grilling Gridling Pan Broiling Barbeque Sauting to saute » Deep Frying, Shallow frying Pressure Frying Microwave Cooking » Contoh Hidangan Kursus PERALATAN DAN METODE Radiks PENGOLAHAN » Signifikansi Stock Kaldu Bahan-bahan nan Digunakan bakal Membuat Stock. » Macam macam Instrumen-alat yang digunakan untuk membuat stock Prosedur Pembuatan » Prosedur Pembuatan Penyimpanan Stock Kriteria Hasil l Stock » Resep Stock Menyiapkan Kaldu » Manfaat Saus Objek lakukan Membuat Saus » Bahan pengaroma dan Bumbu Leading Sauce Saus Dasar » Prosedur Pembuatan Neko-neko Bualan. 1 Bechamel Sauces Veloute » Pembuatan Saus Merah – Kecap Tomat » Saus-saus Individual Bersihkan pecah lemak dan kotoran Langkai dan sesuaikan rasanya. Coulis Kupas ½ kg tomat dan bacok menjadi 4 babak » Tugas dan Cak bimbingan MENYIAPKAN KALDU DAN Omong kosong » Kualitas salad Variasi-jenis salad Kepentingan Salad dalam menu » Salad hijau Salad buah Salad sayuran » Cooked salad salad yang dimasak Canape » Ballotines a. Pengertian Resep-kunci Galantine Show more
Takhanya itu, biasanya sisa cairan yang sudah digunakan untuk memasak biasanya digunakan sebagai sauce atau dressing pada salad. Jenis-Jenis atau Teknik Moist heat Cooking. Boiling; Boiling dalam bahasa Indonesia artinya merebus. Boiling adalah cara memasak yang menggunakan medium penghantar panas langsungnya adalah cairan.
Metode pengolahan yang dapat digunakan pada hidangan ada bermacam-macam dan tentu saja tergantung pada jenis bahan yang digunakan ataupun dari resep hidangan itu sendiri. Pada dasarnya metode pengolahan pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu 1. Teknik Pengolahan Metode Panas Basah Teknik pengolahan metode panas basah yaitu penghantaran panas pada makanan melalui bahan cair, seperti stock, sauce ataupun uap. Beberapa jenis teknik pengolahan panas basah antara lain sebagai berikut. a. Boiling Boiling adalah memasak makanan dalam air mendidih dengan cepat dan bergolak. Air mendidih pada temperatur 212 º F atau 100 º C. Cairan yang digunakan untuk proses boiling adalah kaldu, santan atau susu yang direbus. Ketika bahan cair dipanaskan sampai titik didih 100oC, maka terjadi vaporisasi penguapan cairan secara cepat. Bahan makanan yang diolah dengan teknik boiling 1 Sayuran Sayuran dimasukkan ke dalam air mendidih yang terlebih dahulu diberi garam. Saat proses boiling berlangsung biarkan panci tetap terbuka, sehingga warna sayuran tetap hijau/segar. Jika sayuran telah matang, segera masukkan ke dalam air dingin. Hal ini dilakukan untuk menghentikan proses pematangan lebih lanjut dan menjaga sayuran supaya tidak over cooking. Kriteria hasil sayuran dengan metode boiling adalah empuk/lembut, warna tetap hijau/segar dan tidak luntur. 2 Umbi-umbian Proses boiling untuk umbu-umbian dimulai sejak air masih dingin. Air harus menutupi permukaan umbi. Selama proses boiling panci harus dalam keadaan tertutup. 3 Daging/ungas Prinsip merebus daging sama dengan sayuran, yaitu daging dimasukkan saat air telah mendidih. Memasak dengan cara merebus boiling memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungan yang diperoleh pada saat menggunakan metode boiling adalah Keuntungan • Bahan makanan menjadi lebih mudah dicerna. • Metode ini sesuai untuk memasak dalam skala besar. • Memperoleh flavour khas dari zat yang terkandung dalam bahan makanan. • Metode cukup aman dan sederhana, dapat membunuh bakteri patogen. • Nilai gizi dan warna sayuran hijau dapat dipertahankan secara maksimum ketika waktu memasak diminimalis dan api diperbesar. • Panas yang tinggi selama proses perebusan dapat membuat sayuran cepat matang meskipun waktu memasak cuma sebentar. Kelemahan • Kehilangan vitamin yang mudah larut dalam air. • Air perebus terkontaminasi oleh lapisan panci yang dapat larut. Oleh sebab itu, bahan dan alat perebus harus sesuai sehingga tidak menimbulkan reaksi yang berbahaya. Alat- alat masak yang terbuat dari pirex, stainles, dan aluminium cukup aman digunakan, sedangkan alat masak yang terbuat dari besi atau tembaga kurang bagus digunakan karena besi mudah berkarat. • Makanan terlihat kurang menarik apabila proses perebusan lama karena terjadi perubahan warna sayuran hijau menjadi kusam dan kekuning-kekuningan. b. Steaming Steam adalah memasak secara langsung dengan uap air panas. Penguapan dilakukan dengan suhu 212 º F sama dengan air mendidih. 1 Simmering Simmer, memasak dalam cairan mendidih dengan api kecil dan pelan. Temperatur panas sekitar 185 – 205 º F atau 85 – 96 º C. Bahan makanan seluruhnya harus tertutup cairran. Buih atau kotoran yang terdapat di atas permukaan cairan harus dibuang. Alat yang biasa digunakan untuk simmer adalah stock pot. Simmering termasuk teknik boiling, tetapi api yang digunakan untuk merebus kecil dan mantap karena proses memasak yang dikehendaki berlangsung lebih lama. Simmering diperlukan dalam berbagai prosedur memasak seperti pada saat membuat kaldu, bakso, memasak sayur, dan lauk pauk. Pada saat membuat kaldu, simmer diperlukan pada proses menjernihkan kaldu. Busa yang dihasilkan dari ekstrak daging yang direbus akan mudah diambil skeam pada permukaan air mendidih yang tidak terlalu banyak bergolak. Bulatan bakso juga dapat masak dengan sempurna tidak pecah apabila dimasukkan pada air perebus pada suhu simmer- ing. Ketika memasak sayur, simmer dilakukan untuk menunggu bahan yang dimasak matang dan agar bumbu masakan meresap ke dalam bahan makanan. Mengolah masakan yang berkuah santan juga menggunakan teknik simmer supaya santan yang direbus tidak pecah. 2 Poaching Poaching adalah memasak makanan dalam sedikit cairan dengan panas yang diatur agar jangan sampai mendidih. Temperatur yang digunakan antara 160 – 180 º F atau 71 - 82 º C. Gambar. Proses Poaching Gambar Proses pembuatan poach egg 1. Tuang cuka ke dalam air perebus. 2. Pecahkan telur dan taruh Bahan makanan yang dapat diproses dengan metode poach- ing adalah daging, unggas, ikan, buah, dan telur. Contoh poaching hidangan telur poach egg 1. Tuang cuka ke dalam air perebus. 2. Pecahkan telur dan taruh di dalam mangkok. 3. Masukkan telur ke dalam air panas, hampir mendidih. 4. Simmer telur sampai matang, sambil rapikan bagian pinggirnya. 3 Braising Braise atau biasa disebut mengungkep atau menyemur, yaitu memasak makanan dengan sedikit cairan yang ditutup. Proses braising dapat dilihat pada gambar 7. 24 3. Masukan telur ke dalam air panas, hampir mendidih. 4. Simmer telur sampai matang, sambil rapikan bagian pinggirnya. Gambar Teknik Braising Daging 3. Jika proses pengolahan dalam oven ditutup rapat dan masukkan dalam oven. Sedangkan jika diolah di atas kompor perapian posisi braising pan tertutup. 4. Daging telah di-sear- ing atau roasting hing- ga berwarna kecoke- latan. 1. Daging telah di-sear- ing atau roasting hing- ga berwarna kecoke- latan. 2. Masukkan sayuran. Pa- da dasar panci, tam- bahkan daging dan kaldu secukupnya. Ja- ngan sampai terendam seluruhnya. Kriteria hasil braising daging daging berwarna cokelat, utuh/ tidak hancur, daging empuk. 4 Blancing Blanch memasak makanan dengan cepat. Blanching biasanya dilakukan dengan air dingin atau air panas, tetapi bisa juga dengan menggunakan minyak panas. Makanan yang telah di-blancing harus disiram dengan air dingin, untuk menghentikan proses pemasakan lebih lanjut. Bahan makanan yang dapat di-blancing adalah daging/tulang, sayuran, buah tomat dan lain-lain. Contoh proses blancing pada sayuran yaitu buncis, dapat dilihat pada gambar berikut. 1. Masukkan air dalam sauce pan. 2. Tambahkan garam pada cairan tersebut dan biarkan sampai mendidih. Gambar Proses blanching 3. Masukkan sayuran buncis ke dalan sauce pan. 4. Setelah sayuran matang masukkan dalam air dingin untuk mencegah proses pemasakan lebih lanjut. Kriteria hasil sayuran dengan metode blancing adalah sayuran berwarna hijau/segar dan tekstur agak keras. 5 Stewing Stewing adalah mengolah bahan makanan dengan menumis bumbu terlebih dahulu bumbu juga bisa tidak ditumis, direbus dengan cairan di atas api sedang dan sering diaduk-aduk. Cairan yang biasa dipakai adalah susu, santan, dan stock. 2. Teknik Pengolahan Metode Panas Kering Metode panas kering, yaitu penghantaran panas kering pada makanan melalui udara panas, metal panas, radiasi, atau lemak panas. Macamnya antara lain a. Baking Baking, memasak makanan dengan menggunakan panas udara yang mengitarinya, ini biasanya dilakukan dengan oven. Oven dapat dipanaskan dengan api, aliran listrik, dan gelombang elektromagnetik microwave oven. Makanan yang dipanggang dalam oven mendapat panas secara tidak langsung dari udara panas yang dialirkan di dalam oven. Baking umum digunakan dalam pembuatan roti, cakes, pastries, pie, tarts, dan quiches. b. Roasting Roasting, memasak makanan di atas rak dan langsung di atas api. c. Salamander Salamander, jenis broiler dengan intensitas panas rendah. Biasa digunakan untuk mencokelatkan atau melelehkan bagian atas dari suatu masakan sebelum dihidangkan. d. Grilling Grilling, dikerjakan di atas grill yang diletakkan di atas sumber panas, dapat berupa arang, elemen listrik atau elemen yang dipanaskan dengan gas. Temperatur pengolahan diatur dengan cara menggerakkan makanan ke tempat yang lebih panas atau lebih dingin dari alat itu. Bahan makanan yang cocok dengan teknik griling adalah daging, ikan, dan ayam. e. Gridling Gridling, dikerjakan pada alat pengolahan yang memiliki permukaan keras. Pada waktu pengolahan dapat menggunakan sejumlah kecil lemak atau tanpa lemak sama sekali, tujuannya agar tidak lengket. Temperatur dapat disesuaikan dan dapat lebih rendah dari grill. f. Pan Broiling Pan Broiling, proses memasak dengan pancaran panas tinggi. Biasanya digunakan untuk daging lunak seperti ayam, ikan, dan beberapa masakan sayuran. g. Barbeque Barbeque, proses memasak dengan pancaran panas langsung dari bara api arang ataupun kayu bakar yang menyala-nyala. Dalam pembakarannya, daging atau bahan lain yang dibakar diberi bumbu di atasnya dengan cara dioleskan atau ditaburkan. Bumbu tersebut biasanya disebut bumbu barbeque. Metode panas kering dengan lemak dry heat method using fat a. Sauting to saute Pengolahan secara cepat dengan sedikit lemak. Prinsip yang harus diperhatikan 1 Bahan makanan dipotong tipis dan rapi. 2 Gunakan mentega atau minyak dan biarkan sampai memanas. 3 Masukkan bahan makanan jika minyak sudah benar-benar panas. 4 Tumis bumbu hingga beraroma harum. 5 Makanan matang dengan merata, untuk itu harus dibolak-balik secara cepat. Bahan yang cocok untuk diolah dengan teknik menumis adalah bawang bombay cincang, daging, sayuran, dan bumbu. Contoh proses b. Deep frying Pengolahan dengan banyak lemak dalam temperatur 100º C, sehingga menggunakan minyak dalam jumlah yang banyak. Ciri-ciri makanan yang dihasilkan dari pengolahan deep frying 1 Hanya sedikit lemak yang terhisap oleh makanan. 2 Makanan hanya kehilangan sedikit cairan, kecuali jika terlalu masak. 3 Memiliki warna kuning emas yang menarik. 4 Tidak ada aroma tambahan lemak yang dipakai untuk menggoreng pada makanan. 3. Balik daging, angkat setelah kedua sisi daging matang. 1. Panaskan wajan, tuang sedikit minyak. 2. Masukkan daging ayam yang telah dipotong tipis dan diberi bumbu. Contoh hasil masakan dengan deep frying dapat dilihat pada gambar Gambar Makanan dari proses deep frying Gambar Contoh metode shallow frying c. Shallow frying Shallow frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit, dengan lemak atau minyak yang dipanaskan terlebih dahulu dalam pan dangkal shallow pan atau ceper. Jumlah lemak yang digunakan untuk menggoreng hanya sedikit yaitu dapat merendam sekitar 1/3 bagian makanan yang digoreng. Metode memasak yang menggunakan wajan datar tidak hanya shallow frying, tetapi masih ada tiga metode lainnya yang serupa yaitu sauté, griddle, dan strir fry. Contoh metode ini dapat dilihat pada gambar d. Pressure Frying Menggoreng dengan tekanan atau deep frying dengan tutup khusus yang dapat menahan uap yang ada pada makanan. e. Microwave Cooking Dapat digunakan untuk pemanasan kering atau pemanasan basah.
Digunakanuntuk memegangi tabung larutan pada nabulizer, agar tabung larutan tingginya sama dengan tinggi cerobong. 11. Almunium Foil Digunakan untuk melapisi hotplate saat pendeposisian dan sebagai isolator pada saat larutan disimpan. 3.4.2 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kaca sebelum pelapisan
MEMPELAJARI TEHNIK MEMASAK BOILINGDi dalam dunia masak - memasak ala Resto, kita mengenal yang namanya tehnik mengolah makanan atau istilah umumnya di kenal dengan sebutan tehnik memasak makanan, bagi orang awam mungkin istilah tehnik memasak makanan ini akan terasa asing, karena yang kita tahu biasanya bukan tehnik memasak tapi cara memasak di dalam resep masakan, memang benar bahwa cara memasak suatu masakan yang biasanya tercantum di Resep buku resep masakan tersebut masih berhubungan dengan tehnik memasak yang akan kita bahas kali ini, Mungkin diantara kita pernah mendengar istilah " Boiling " ini adalah sebuah istilah standart yang biasa di gunakan oleh para master chef, atau koki atau tukang masak profesional. Apa itu Tehnik Boiling ? Bagaimana prosesnya dan apa manfaatnya kita menggunakan tehnik Boiling ini dengan baik dan benar ? mari kita bahas lebih mendalam di artikel ini Untuk lebih memahami artikel yang akan kita bahas mengenai Tehnik Boiling ini, mari kita simak penjelasannya terlebih dahulu pada video berikut ini Setelah menyaksikan Video di atas, maka secara garis besar, kita sudah tahu bahwa Tehnik Boiling ini adalah sebuah tehnik memasak dengan cara merebus, tetapi tidak sampai di situ saja, Tehnik memasak Boiling ini bukan sekedar merebus makanan, tetapi bagaimana agar dapat menciptakan taste yang khas dari hasil rebusan tersebut, untuk itu di perlukan perlengkapan masak atau peralatan masak yang bisa mendukung tehnik Boiling tersebut, untuk mengetahui macam - macam alat jaman now yang biasa di gunakan para chef untuk memasak dengan tehnik Boiling ini, kita bisa cari informasinya lebih lengkap dengan cara Perlengkapan dan peralatannya sudah tahu seperti apa ? nah selanjutnya kita akan bahas bagaimana sih teknik Boiling ini bisa kita terapkan sehari - hari di dapur kita Bagi kalangan Chef Boiling memang sudah cukup familiar, bahkan ketika di dalam pelajaran kuliner sering di jelaskan hal ini, dimana teknik boiling itu sendiri sebenarnya proses memasak yang sangat sederhana atau simple banget, karena hanya dengan cara merendam bahan masakan di dalam air, lalu rebus sampai mendidih. Tapi Gak sebatas itu loh, namanya juga tehnik, pasti ada aturan juga ! Bagi kita yang belum tahu, apa itu teknik boiling ?, cara memasak makanan yang sangat simpel dan sebenarnya suadah biasa kita lakukan, Contohnya Ketika kita masak Indomie rebus atau merebus sayuran untuk pecel misalnya, Nah Teknik secara tidak sadar sudah kita praktekan, namum sering kali cara memasak dengan cara merebus ini dianggap kurang baik, karena harus menunggu waktu yang lama ketika merebus, sebab suhu yang di pakai harus berkisar di kisaran 100 derajat celsius, sebab dengan teknik Boiling ini kita akan tahu bahwa jika kita merebus sayuran dengan air yang terlalu panas maka kandungan nutrisi dan vitamin di dalam sayuran akan hilang. APA YANG DI MAKSUD DENGAN MENDIDIH ? Ketika kita memasak atau membaca resep, sering kali kita mendapatkan tulisan memasukan bahan masakan ketika air sudah mendidih, Mendidih adalah suatu kondisi ketika terjadinya perubahan suatu zat mulai dari fase cair menjadi fase gas. Dimana suhu ketika zat cair tersebut mendidih berada pada tekanan 1 atmosfer , inilah yang di disebut titik didih. Namun di dunia masak ala para chef profesional, mendidihnya suatu bahan atau cairan yang di masak harus terukur dengan suhu yang pas, agar citarasa dan kadungan vitamin serta nutrisi pada bahan makanan tersebut tidak rusakCARA BOILING SAYURAN AGAR TETAP TERJAGA NUTRISI DAN VITAMINNYA ! Kenapa sih Merebus Bahan makanan itu harus pakai cara seribet ini, semua demi Taste Loh ! Masakan Yang Lezat itu perlu perlakuan khusus loh ! makannya kita belajar tentang hal ini. Perlu kita ketahui bahwa Panas yang dihasilkan saat memasak sayuran dapat menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam sayuran, terutama vitamin dan mineralnya. Beberapa vitamin memang dikenal tidak tahan terhadap panas, seperti vitamin C dan vitamin B. Kedua vitamin ini termasuk ke dalam vitamin larut air yang juga dapat larut bersama air pada proses pemasakan. Oleh sebab itu Kita Perlu memahami Tehnik Merebus makanan yang Tepat, Tehnik inilah yang di sebut Boiling Tecnique Terdapat banyak cara dalam memasak sayuran, mulai dari perebusan, pengukusan, sampai menumis sayuran dengan sedikit minyak. Masing-masing proses memasak ini tentu memiliki efek yang berbeda-beda terhadap sayuran. 1. Cuci sayuran dengan air mengalir, jangan direndam Sebelum memasak sayuran, Anda perlu mencucinya terlebih dahulu. Mencuci sayuran berguna untuk menghilangkan bakteri, kuman, maupun pestisida yang menempel pada sayuran. Cuci sayuran pada air mengalir dan jangan pernah mencoba untuk merendamnya. Merendam sayuran hanya akan membuat kandungan nutrisinya hilang, seperti vitamin C. Perlu diketahui bahwa vitamin C sangat rentan terhadap panas, air, dan udara. 2. Potong sayuran dalam bentuk besar-besar Untuk sayuran yang banyak mengandung vitamin larut air, seperti vitamin C, potonglah sayuran dalam bentuk besar atau Anda juga bisa memasaknya dalam bentuk yang utuh. Hal ini berfungsi agar tidak banyak kandungan nutrisi yang hilang selama proses pemasakan. Semakin kecil potongan sayuran, semakin banyak nutrisi yang dapat hilang saat proses pemasakan. Jika ingin mendapatkan potongan sayuran yang lebih kecil, Anda dapat memotongnya lagi setelah selesai dimasak. Sebagai contoh, Anda dapat merebus kentang utuh dengan kulitnya, kulit kentang juga mengandung nutrisi yang banyak sehingga sayang untuk dibuang. Kemudian, setelah selesai direbus, Anda dapat memotong kentang menjadi bagian yang lebih kecil agar mudah untuk dimakan. 3. Jaga waktu, suhu, dan air saat memasak Pada saat memasak, sebaiknya kita perhatikan waktu, suhu, dan juga jumlah air minimum yang digunakan untuk merebus makanan, perhatikan waktu masaknya jangan terlalu lama, jaga suhu agar tidak terlalu tinggi, dan jumlah cairan yang terlalu banyak dapat membuat semakin banyak nutrisi yang hilang pada sayuran. Semakin sedikit air yang dipakai untuk memasak, semakin banyak nutrisi yang dapat dipertahankan, terutama untuk sayuran yang mengandung vitamin larut air. Itu kalau merebus sayuran, nah bagaimana kalau merebus daging ? -> SELANJUTNYA -> Cdyf6p. 225 467 221 453 61 193 287 307 116